Obat
system syaraf pusat
1. Antikonvulsan
Cth: Carbamazepin, Fenobarbital, Fenitoin
2. Antidepresan
Cth: Fluoxetin, Amitriptilin, Transamin
3.
Anxiolitik, sedatif, hipnotik
Cth: Alprazolam
4.
Antipsikotik
Cth: Haloperidol, Clozapin
1. Antikonvulsan
·
Indikasi: mengatasi seizure pada
treatment epilepsi
·
Penghentian mendadak dpt memicu
timbulnya seizure/kejang epilepsi
·
Menimbulkan kantuk à
hati2: operasional mesin, kendaraan, dll
·
Pada wanita hamil: congenital
malformation
·
Dosis harus teratur
·
Dosis terlupa: segera minum ketika
ingat, jika sdh mendekati dosis berikutnya, minum dosis berikutnya (jangan
dobel)
a. Carbamazepin
·
Mek. Kerja: Blokade tercetusnya
potensial aksi yang akan menurunkan pelepasan neurotransmitter (saat
prasinapsis) dan blokade pelepasan repetitive (saat postsinapsis)
·
Indikasi: mengatasi seizure pada
treatmet epilepsi dan mengatasi nyeri yang berhubungan dengan neuralgia
trigeminal
·
KI: riwayat depresi sumsum tulang
belakang, hipersensitif
·
ROM: dizziness, mengantuk, MM, sakit
kepala. jrg terjadi: anemia aplastik, hepatitis, aritmia, agranulositosis. Utk
meminimalkan, gunakan dosis yang rendah dahulu. Hentikan terapi jika terjadi
depresi sumsum tulang.
b. Fenobarbital
·
Mek kerja: menekan pelepasan eksitasi
postsinaptik dan meningkatkan nilai ambang konvulsif tehadap stimulasi elektrik
dan zat kimia
·
Indikasi: terapi jangka pendek insomnia
(hipnotik-sedatif, efektifitas hilang stlh 2 minggu), konvulsi, kejang akut
(tetanus, status epileptik, eklampsi, dll), preanestetik
·
KI: riwayat porfiria atau penyakit
pernafasan parah dimana terdapat dyspnea dan obstruksi
Efek samping dan ROM
·
sedasi, pada pengg jk panjang dapat
terjadi toleransi, pada anak2 dan orang tua juga dapat menimbulkan kemunduran
mental, insomnia.
·
Jarang terjadi: anemia megaloblastik,
hepatitis, dermatitis, Stephen Johnson syndrome, hemoragi neonatal, nekrosis
jaringan
Interaksi obat
·
Bersama depresan SSP: efek sedasi
>>
·
Barbiturat dapat meningkatkan efek
hepatotoksik parasetamol
·
Kloramfenikol, asam valproat: menghambat
metabolisme barbiturat
·
Contoh obat: fenobarbital generik
c. Fenitoin
·
Mek kerja: menghambat sinapsis
potensiasi post tetanik dan blok propagasi pelepasan elektrik
·
Indikasi: grandmal dan psikomotor
seizure, mencegah tratment seizure yg tjd selama/setelah bedah syaraf
·
KI: hipersensitif, gangg blok jantung,
sinus bradikardi
·
ROM: erithemathous morbiliform,
hipertrofi ginggival, osteomalasia, defisiensi asam folat
·
Interaksi: carbamazepin, rifampin,
amiodaron, cisplatin, bleomisin, menurunkan kadar fenitoin dalam darah;
sukralfat menurunkan absorpsi fenitoin
·
Monitoring: TD, kadar fenitoin, fungsi
hati
·
Cth: Kutoin, Dilantin, Fenitoin generic
2. Antidepresan
a. Fluoxetin
·
Mek kerja: inh uptake serotonin di
neuron syaraf pusa dengan sedikit efek reuptake dopamin atau norepinefrin.
·
Sedikit efek sedasi, hipotensi dan efek
antikolinergik karena tidak terikat kuat oleh reseptor alfa adrenergik,
histamin dan kolinergik
·
Indikasi: treatment depresi mayor, gangg
MM pada pasien bulimia, gangg premenstruasi disforik, gangg obsesif kompulsif
·
KI: hipersensitif terhadap fluoxetin,
terapi bersama MAOI
·
ES: sakit kepala, MMD, anoreksia,
anxietas.
·
Contoh: Andep, Kalxetin, Nopres, Prozac
Informasi
pasien
·
Hindari minum beralkohol
·
Obat diminum pada pagi hari untuk
menghindari insomnia
·
Efek stimulasi dan anorexia mungkin
mengganggu
·
Gunakan permen keras (tanpa gula) untuk
mengatasi mulut kering
·
Peningkatan dosis pelan2 untuk
menghindari dizziness
·
Jika terlupa 1 dosis cepat minum jika
ingat, jika sdh sampai dosis berikutnya, lewati dosis terlupa.
·
Jangan melebihi dosis maksimal harian
b. Amitriptilin
·
Mek. Kerja: meningkatkan konsentrasi
sinaptik serotonin dlm SSP dengan menghambat reuptake nya oleh membran neuron
presinaptik
·
Indikasi: depresi, analgesik untuk nyeri
kronik dan neuropati, profilaksi migrain
·
KI:hipersensitif, mengg MAOI, glaukoma
sudut sempit, kehamilan & menyusui
·
ES: efek antikolinergik, sedasi,
hipotensi, takikardi, anxietas, insomnia
c. Transamin
·
Mek.kerja: inh enzim MAO-A dan B,
mempunyai efek agonis serotonin
·
Indikasi: tratment simptomatik depresi
pasien yg intoleran thdp anti depresan trisiklik atau terapi elekrokovulsif
·
KI: hipertensi tidak terkontrol,
hipersensitif, penyakit kardiovaskuler, gangg hati dan ginjal yang parah
Informasi pasien
·
Tablet dapat digerus
·
Hindari minuman beralkohol
·
Jangan hentikan terapi secara mendadak
·
Hindari makanan tingi tiramin dan
triptofan (keju, anggur, hati, nanas, alpukat, yoghurt)
·
bangun pelan2 dari berbaring atau duduk
lama
·
Monitoring: TD, kgd
3. Anxiolitik,
hipnotik, sedative
·
Contoh; Alprazolam
·
Mek kerja: alprazolam terikat pada
reseptor stereospesifik pada bbrp tempat di SSP.
·
Indikasi: tratment anxietas, terapi
pendukung depresi, mengatasi panik. Tidak direkomendasikan usia < 18 tahun
·
KI: hipersensitif, nyeri parah yang
tidak terkontrol, glaukoma sudut sempit, depresi SSP dan/atau pernafasan,
kehamilan dan mnyusui
Perhatian dan informasi
·
Penghentian jgn mendadak, bertahap tidak
lebih dari 0.5 mg tiap 3 hari
·
Kurangi dosis pada penyakit hati
·
Tidak dianjurkan untuk mengatasi
anxietas dan stress minor yang biasa terjadi pada kehidupan sehari-hari
·
Hindari minuman beralkohol
·
Hindari aktifitas yang membutuhkan
konsentrasi tinggi (menjalan kan mesin, kendaran, dll)
·
Menimbulkan ketergantungan fisik dan
psikologis
4. Antipsikotik
a. Haloperidol
Mek.kerja:
blokade reseptor postsinaptik mesolimbic dopaminergik D1 dan D2 di otak,
mencegah penghamatan alfa adrenergik dan efek antikolinergik, menurunkan
pelepasan hormon hipotalamus dan hipofisis, menurunkan aktivasi retikular yang mempengaruhi
metabolisme basal, suhu tubuh, vasomotor dan emesis
·
Indikasi: treatment psikosis, gangg
behaviour pada anak2, sedasi emergensi pada pasien gangg mental, autis infatile
·
KI: hipersensitif, glaukoma sudut
sempit, depresi SSP, penyakit hati atau jantung parah, hipotensi atau
hipertensi berat
Perhatian dan informasi
·
TIngkat keamanan dan efikasi tidak
diketahui pada anak < 3 tahun
·
Rute im/iv: periksa riwayat hipotensi
·
Hati2 pada pasien kardiovaskular dan
seizure/depresi SSP
·
Pengg harus mempertimbangkan faktor
resiko dan manfaat
·
Haloperidol decaonat tidak boleh iv
·
Menyebabkan ngantuk
·
Hindari alkohol dan obat depresan SSP
lain
·
Jangan mengubah dosis atau menghentikan
pemakaian tanpa konsultasi dokter/farmasis
·
Cth: Lodomer, Haldol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar