Selasa, 12 Februari 2013

makalah perspektif maternitas


BAB I
PENDAHULUAN

1.1    LATAR BELAKANG
  Keperawatan maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993). Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilan persalinan dan nifas, membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari menuju kemandirian dan merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisi-kondisi yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.








1.2     RUMUSAN MASALAH
A.       Konsep Keperawatan Maternitas
1.   Pengertian Keperawatan Maternitas
2.   Peran Perawat Maternitas
3.   Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas
4.   Model Konsep Keperawatan Maternitas
B.        Perspektif Keperawatan MaterniTAS
1.   Tujuan Keperawatan Maternitas
2.   Karakteristik Keperawatan MaternitaS
3.   Paradigma Keperawatan Maternitas     
4.   Tatanan Pelayanan MaternitAS
5.   Standar Praktik Maternitas














BAB II
ISI

A.       KONSEP KEPERAWATAN MATERNITAS
2.1    Pengertian Keperawatan Maternitas
   Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien, keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan yang sangat luas, dimulai dari konsepsi sampai dengan enam minggu setelah melahirkan. (Shane,et.al.,1990). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi / kehamilan, melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997). Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) yang berkaitan dengan masa diluar kehamilan, masa kehamilan, masa melahirkan, masa nifas sampai enam minggu, dan bayi yang dilahirkan sampai berusia 40 hari beserta keluarganya. Pelayanan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. (CHS/KIKI, 1993)


2.2    Peran Perawat Maternitas
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Reeder (1997):
a.       Pelaksana
b.      Pendidik
c.       Konselor
d.      Role model bagi para ibu
e.       Role model bagi teman sejawat
f.       Perumus masalah
g.      Ahli keperawatan
Peran perawat dalam keperawatan maternitas menurut Old(1988), Bobak & Jensen (1993):
a.       Member pelayanan
b.      Advocat
c.       Pendidik
d.      Change Agent
e.       Political Activist
f.       Peneliti        
                                                     
2.3    Pendekatan Pelayanan Keperawatan Maternitas
Pendekatan pelayanan dalam keperawatan maternitas yaitu:
a.       Holistik
b.      Penghargaan terhadap pasien
c.       Peningkatan kemampuan pasien Kemandirian
d.      Pemanfaatan & peningkatan sumber daya yang diperlukan
e.       Proses keperawatan
f.       Berpusat pada keluarga= FCMC (Family Centered Maternity Care)
g.      Caring :Siap dengan klien, menghargai system nilai, memenuhi kebutuhan dasar klien, penyuluhan/konseling kesehatan.
                                                                                                  
2.4        Model Konsep Keperawatan Maternitas
1.      Tradisional Care
Keperawatan maternitas yang dilakukan secara tradisional. Pada penggunaan konsep ini, proses kelahiran ditangani oleh tenaga yang tidak terlatih.
Ciri-ciri dari TC adalah,
a.       Memisahkan ibu dari keluarga selama proses persalinan.
b.      Memindahkan klien: dari ruang penerimaan ke ruang persalinan.
c.       Melarang ibu beraktifitas selama proses persalinan.
d.      Melakukan tindakan rutin: episitomi, obat-obatan.
e.       Tidak ada keluarga ikut dalam proses persalinan & operasi.
f.       Kontak orang tua & anak kurang.
g.      Pemberian susu bayi dibatasi.
h.      Waktu berkunjung dibatasi.
i.        Rooming-in dibatasi.
j.        Tidak ada Follow-up ke rumah.
k.      Kontrol postpartum rutin pada hari minggu ke enam.

Contoh dari TC adalah pemisahan ruang rawat ibu dan bayi. Bayi mempunyai ruangan khusus yang didalamnya terdapat bayi dari seluruh ibu yang telah melewati proses persalinan. Ibu dan bayi hanya dipertemukan saat waktu pemberian ASI pada bayi tersebut tiba.
Penggunaan metode ini mengakibatkan kontak batiniah antara ibu dan anak tidak terlalu kuat.

2.      FCMC (Family Centered Maternity Care)
Proses keperawatan maternitas yang ditangani oleh tenaga terlatih dan mampu melaksanakan proses keperawatan maternitas mulai dari proses kehamilan calon ibu sampai perawatan bayi dan masa nifas ibu pasca melahirkan.
a.    Melaksanakan kelas untuk pendidikan prenatal orang tua.
b.   Mengikut serta keluarga dalam perawatan kehamilan, persalinan, dan nifas.
c.    Mengikut sertakan keluarga dalam operasi.
d.   Mengatur kamar bersalin sepeti suasana rumah.
e.    Menetapkan peraturan yang flexibel.
f.    Menjalankan system kunjungan tidak ketat.
g.   Mengadakan kontak dini bayi dan orang tua.
h.   Menjalankan rooming-in (Ruang rawat gabung untuk ibu hamil).
i.     Mengikut sertakan anak-anak dalam proses perawatan.
j.     Melibatkan keluarga dalam perawatan NICU.
k.   Pemulangan secepat mungkin dengan diikuti Follow-up.

Contoh dari konsep FCMC adalah tindakan Kurtase dan metode kanguru.
Tindakan kurtase adalah tindakan yang dilakukan pada klien abortus yang dikarenakan keabnormalan dari janin klien tersebut yang dapat membahayakan jiwa klien. Pada masa TC, abortus hanya dilakukan oleh tenaga tidak terlatih, sehingga proses abortus hanya sebatas mengeluarkan janin yang ada dalam kandungan tanpa adanya usaha untuk membersihkan seluruh sisa dari janin yang telah dikeluarkan. Proses kurtase ini baru digunakan dalam konsep FCMC karena konsep kurtase ini membutuhkan tenaga ahli dan profesional serta harus didukung oleh peralatan yang memadai.(Penjelasan Kurtase terlampir)
Sedangkan metode kanguru adalah metode yang diterapkan pada bayi prematur. Metode kanguru ini merupakan pengganti metode inkubator. Di beberapa negara maju di dunia, lebih memilih menggunakan metode kanguru dibandingkan dengan metode inkubator. Karena dengan metode kanguru, kontak batin antara ibu-anak akan lebih terbentuk dibandingkan dengan menggunakan inkubator yang membuat ibu dan bayinya terpisah.

3.      Model Konsep “Self Care Orem”
a.    Penekanan pada aktifitas mandiri kemudian mencapai kesejahteraan ibu & bayi.
b.   Pada Maternal: mampu mandiri dalam perawatan diri.
c.    Melihat dari kemampuan.
d.   Berdasarkan kondisi.

4.      Model Konsep “Adaptasi” :
a.    Mempunyai kemampuan adaptasi dalam rangka mencapai kebutuhan.
b.   Manusia selalu konstan berinteraksi dengan lingkungan (selalu berubah).
c.    Maternal sepanjang proses konsepsi sampai postpartum terjadi perubahan fisik, psikologis, dan social.

5.      Model Konsep “I King” :
a.    Personal.
b.   Interpersonal.
c.    Social (Dinamik, interaksi mudah diberikan informasi & memberikan informasi).


B.     PERSPEKTIF KEPERAWATAN MATERNITAS
2.5  Tujuan Keperawatan Maternitas
Tujuan keperawatan maternitas adalah:
a.       Membantu wanita usia subur & keluarga dalam masalah produksi & menghadapi kehamilan.
b.      Membantu PUS untuk memahami kehamilan, persalinan, & nifas adalah normal.
c.       Member dukungan agar ibu memandang kehamilan, persalinan, & nifas adalah pengalaman positif & menyenamgkan.
d.      Membantu mendeteksi penyimpangan secara dini.
e.       Member informasi tentang kebutuhan calon orang tua.
f.       Memahami keadaan social & ekonomi ibu.

2.6     Karakteristik Keperawatan Maternitas
Karakteristik keperawatan maternitas yaitu:
a.    Fokus kebutuhan dasar = Sejahtera
b.   Pendekatan keluarga = FCMC
c.    Tindakan khusus dengan peran perawat.
d.   Terjadi interaksi = Strategi Pelayanan
e.    Kerja dalam Tim = Semua yang terkait.

2.7     Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan merupakan suatu cara pandang dari profesi keperawatan untuk melihat suatu kondisi dan fenomena yang terkait secara langsung dengan aktifitas yang terjadi dalam profesi tersebut. Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan, sehat dan keperawatan. 
1.   Manusia
Manusia terdiri dari:
a.    WUS
b.   PUS           
c.    Perempuan dan Janin
d.   Perempuan masa persalinan
e.    Perempuan nifas hingga 6 minggu
f.    Bayi sampai usia 40 hari
g.   Keluarga
h.   Masyarakat Unik, Utuh, Tumbang. 

2.   Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

3.   Sehat
          Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang. Setiap individu memiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

4.   Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk dirinya.
2.8     Tatanan Pelayanan Maternitas 
Tatanan pelayanan keperawatan maternitas yaitu:
a.       Rumah Sakit
b.      Puskesmas
c.       Rumah bersalin
d.      Komunitas
e.       Polindes

2.9     Standar Praktik Maternitas
1.      Menurut OGNN :
Area Klinik
a.       Keperawatan Antepartum
b.      Keperawatan Intrapartum
c.       Keperawatan Postpartum
Praktek Keperawatan
a.       Perawatan Obstetrik
b.      Perawatan Ginekology
c.       Perawatan Neonatal
Praktek keperawatan yang komprehensif disediakan untuk individu, keluarga, & masyarakat dengan kerangka proses keperawatan.
Penkes untuk individu, keluarga, & masyarakat merupakan bagian integral dari praktek keperawatan OGN.

2.      Menurut ANA, 1987:
a.       Perawat membantu anak & orang tuanya untuk meningkatkan & mempertahankan kesehatan yang optimal.
b.      Perawat membantu keluarga untuk mencapai & mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan personal dari anggota keluarga & fungsi keluarga yang optimal.
c.       Perawat memberikan pelayanan kepada klien yang membutuhkan, dan keluarga yang mempunyai resiko untuk mencegah masalah aktual & potensial dalam kesehatan.
d.      Perawat meningkatkan lingkungan yang tidak membahayakan tumbuh kembang & sistem reproduksi.
e.       Perawat mendeteksi perubahan status kesehatan & deviasi dari perkembangan yang optimum.
f.       Perawat memberikan intervensi yang tepat & pengobatan untuk meningkatkan kesehatan & memulihkan penyakit.
g.      Perawat membantu klien & keluarganya untuk mengerti & memakai koping yang baik dengan trauma/benturan dalam perkembangan selama sakit, masa tumbang, & anak-anak.
h.      Perawat mempunyai strategi yang aktif & positif untuk menggunakan sumber-sumber dalam member pelayanan.
i.        Perawat meningkatkan praktek keperawatan ibu & anak melalui penilaian praktek, pendidikan, & penelitian.



     
BAB III
PENUTUP


3.1    Kesimpulan
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan keperawatan profesional yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari, beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. 
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi fisik dan psikososial dari individu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang kehamilan sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh. Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga. Sikap, nilai dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi. 
Dalam memberikan asuhan keperawatan diperlukan kebijakan umum kesehatan (terintegrasi) yang mengatur praktek, SOP/standar operasi prosedur, etik dan profesionalisme, keamanan, kerahasiaan pasien dan jaminan informasi yang diberikan. Perawat memiliki komitmen menyeluruh tentang perlunya mempertahankan privasi dan kerahasiaan pasien sesuai kode etik keperawatan.



DAFTAR PUSTAKA

http://keperawatan-keperawatan.blogspot.com/2008/02/konsep-dasar-keperawatan-maternitas.html













Tidak ada komentar:

Posting Komentar